Membakar ladang

Voice of borneo | 21.04 | 0 komentar

Ilustrasi, Sumber: http://sansrise.wordpress.com/
Seperti rombongan pasukan khusus yang siap tempur, mereka mempersiapkan peralatan untuk menjaga api supaya tidak menjalar dan membakar lahan disebelah ladangnya. Tekhnik membakar merupakan salah satu tekhnik yang selalu dipakai oleh para peladang disaat membersihkan lahannya, memang lebih cepat dengan cara ini karena belum ada tekhnik untuk mempercepat proses persiapan lahan. Tujuan membakar selain membersihkan lahan juga untuk mendapatkan abu dan arang yang berguna sebagai pupuk bagi tanah, para peladang percaya bahwa lahan yang memiliki biomass tebal akan menghasilkan abu dan arang yang lebih banyak maka tanamannya akan subur dan produksi ladangnya jauh lebih bagus. Secara umumnya tanah di Kalimantan merupakan tanah yang memiliki tingkat keasaman tinggi, sehingga diperlukan abu dan arang untuk menyuburkannya.
Demikian juga kebiasaan para peladang di desa Tanjung kecamatan Mentebah Kab. Kapuas hulu. Desa ini terletak di kawasan pegunungan Muller Sachwanner yang membentang dari wilayah borneo barat dan tengah. 
Sebelum membakar mereka membersihkan tepi ladang dengan membuat sekat bakar disekeliling ladang, sekat bakar ini bertujuan untuk menghindari api menyeberang kesekeliling dan membuang serasah atau apa saja yang mudah terbakar. Lebar sekat bakar biasanya disesuaikan dengan kondisi vegetasi dan biomassnya, semakin tebal biomasnya maka sekat bakarnya semakin lebar dan harus lebih bersih. Pembuatan sekat bakar ini dilakukan sehari sebelum pembakaran .
Semua proses dilakukan secara bersama sama dan melibatkan kaum lelaki dan perempuan, demikian juga pemilik lahan sekelilingnya selalu ikut terlibat dan membantu kegiatan pembakaran ini. Keberadaanku seolah olah membuat suasana menjadi lain, aku jadi berpikir mengapa mereka memperlakukanku begitu istimewa heheheh, seduhan kopi selalu mendapatkan gelas pertama dan menikmati penganan sebelum pembakaran sambil mendengarkan mereka melakukan briefing untuk aksi yang bakal seru ini. 
Pembagian tugas dilakukan berdasarkan jumlah orang dan pengalaman yang dimiliki, akhirnya disepakati pembakaran akan dilakukan dari arah selatan kemudian dilakukan pembakaran disemua sisi ladang...prediksinya dalam waktu setengah jam api akan menjalar ketengah ladang dan akan bertemu dengan sumber api dari berbagai penjuru.
Api mulai disulut dari setiap sisi , semakin lama semakin membesar, bergerak menghanguskan satu demi satu biiomass dan setiap jengkal ladang...dari jauh terdengar letupan letupan kecil dan besar secara bersambungan dari bambu bambu kering. Teriakan teriakan perintah dan arahan pimpinan regu terdengar juga. Kami sibuk berlarian sambil mencoba memadamkan api api kecil yang masih hidup disis ladang dengan sprayer dan kayu yang sudah dibelah menyerupai kipas dibagian ujungnya.
Badan terasa terpanggang dan mata perih karena asap , semuanya harus dilakukan dengan sigap dan cepat. pembagian untuk mengisi air ditangki tangki sprayer dilakukan secara marathon . setengah jam proses ini berlangsung dan akhirnya api semakin membesar kearah tengah . bak puncak dari sebuah selebrasi api unggun kami semua merasa lega .Namun bukan akhir dari sebuah kegiatan, kami harus memastikan sekat sekat bakar aman dan tak ada api yang menjalar lagi. Setelah selesai semua sema orang berkumpul dan meneguk air, seperti keluardari sebuah tungku kurasakan panas luar biasa dan berteduh dibawah pohon besar sangat nikmat.
setiap orang berkisah tentang apa yang terjadi, ada yang menegangkan ada juga cerita lucu dan cerita itu menjadi mozaik kisah peladang dan api,,,,kearifan peladang memperlakukan api dan kisah kisah inspiratif ini sangat menarik perhatianku hingga tak sadar kalau sore telah menjelang malam,,,,beriringan dengan mereka aku pulang kekampung dan menanti acara malam bersama para peladang, kami sepakat akan menonton film dokumentasi tentang tekhnik pertanian organik. Mereka sangat haus dengan informasi dan pengetahuan yang bisa mereka jadikan modal untuk membangun pertanian yang produktif dan berkelanjutan.
pembakaran ladang

berlari memadamkan api


Category: , ,

Voice of Borneo:
Saya sangat menghargai komentar yang membangun dan bertanggungjawab

0 komentar