Mengintip kondisi ulu ae' Melawi

Voice of borneo | 01.36 | 0 komentar

Perjalanan kali ini diawali dengan kendaraan air yakni speed boat, packing segala peralatn kami periksa lagi untuk memastikan semuanya aman terutama peralatan elektronik. Tidak cukup hanya menggunakan tas , kantong plastik berlapis lapis sangat baik untuk menghindari segala ancaman basah sepanjang perjalanan. Sungai kapuas cukup tenang walaupun kondisi airnya sudah keruh dan penuh dengan material kotor yang berasal dari limbah rumah tangga maupun penambangan emas serta erosi tanah diperhuluan.Perjalanan sepuluh menit akhirnya membawa kami ke Muara Sei Melawi..owh ternyata air sungai ini jauh lebih parah kondisinya, warna keruh luar biasa , menurut temanku ini terjadi sejak sepuluh tahun terakhir ini dan diakibatkan oleh semakin maraknya penambangan emas tanpa ijin disepanjang badan dan pinggir sungai. Memang ini realitas karena sepanjang perjalanan jumlah lanting penambang lengkap dengan peralatannya menyemburkan bongkahan kerikil dan tanah didasar dan pinggir sungai.Pemandangan ini semakin miris lagi karena dibekas penambangan terlihat pendangkalan sungai dan pulau baru ditengahnya, ini dipastikan sangat menghambat jalur transportasi sungai yang sangat penting bagi masyarakat.
KOndisi ini akan kelihatan sangat pparah pada musim kemarau, bahkan suplai material dan beberapa barang konsumsi serta BBM langka ditemukan terutama di daerah perhuluan karena jalur transportasi sungai sudah tidak bisa dilewati lagi. melewati perjalanan enam jam akhirnya kami tiba di kecamatan Serawai, Kecamapatan Serawai merupakan kecamatan kedua yang berada di wilayah perhuluan. Kami akhirnya memutuskan untuk menginap semalam dan besok akan melanjutkan perjalanan ke Tontang.
Pukul 07 .00 kami sudah bersiap siap kembali menuju pangkalan speed boat....next

Category:

Voice of Borneo:
Saya sangat menghargai komentar yang membangun dan bertanggungjawab

0 komentar