Ikan asin Sentarum; Potensi yang terancam

Voice of borneo | 21.31 | 1 komentar


Danau sentarum selalu kaya dengan cerita, potensi ikan yang luar biasa memberikan penghidupan masyarakat di sekitar dan didalam kawasan, selain dijual sebagai produk segar, ikan-ikan diolah menjadi ikan asin. Ikan-ikan asin ini merambah pasar lokal hingga Malaysia, orang kadang lupa darimana asal muasal ikan asin berkualitas ini. Jenis ikan yang diasinkan beragam mulai dari jenis ikan toman, lais, biawan dan masih banyak lagi. Ikan ikan ini diolah dari ikan segar , dibersihkan dan direndam dengan garam kemudian dikeringkan melalui penjemuran langsung sinar matahari. Harga ikan asin bervariasi dari Rp.5000 hingga Rp.20.000/kg nya. Ikan asin yang diproduksi oleh masyarakat tanpa pengawet dan dijamin bagus mas, demikian pak Haryanto salah satu nelayan di Leboyan. Bahkan kami ingin mendorong bagaimana produk kami ini memiliki pasar yang luas, kami berusaha menjamin mutunya. Belajar dari produk madu yang telah mendapatkan pengakuan pasar dan disertifikasi oleh Biocert, kelompok nelayan ini sedang berusaha meyakinkan kelompoknya melalui sistem penjaminan mutu bersama dan pemasaran yang teratur dapat meningkatkan keuntungan dan pendapatan mereka. Sektor perikanan merupakan sektor utama sumber penghasilan masyarakat di TNDS, 70% sumber penghasilan dari ikan dan sisanya dari madu hutan.
Saat ini raut muka nelayan selalu menyisakan kesedihan dan kerisauan terhadap menurunnya populasi ikan , kami kuatir dengan semakin dibukanya kawasan penyangga DanauSentarum akan berakibat bagi kelestarian ikan dan pasti menciptakan kesengsaraan bagi kami,demikian menurut Pak Herwanto salah satu nelayan di TNDS. TEringat jelas ketika terjadi penjarahan dan aktivitas ilegal logging disekitar TNDS oleh Cukong , kondisi air danau selalu keruh dan ikan-ikan berkurang..apalagi kawasan tersebut diubah menjadi kawasan perkebunan. Tentunya kegelisahan ini direspon oleh penguasa yang memberikan ijin konsesi kepada perusahaan, 9 perusahaan besar telah mengancam kami, dan ancaman hanya menunggu waktu.
Surga ikan dan cerita tentang ikan akan berakhir, bencana baru akan datang...10.000 kepala keluarga yang tergantung dari ikan akan menjadi orang-orang sengsara dan kehilangan sumber penghidupan. Ironis dan memilukan....

Category:

Voice of Borneo:
Saya sangat menghargai komentar yang membangun dan bertanggungjawab

1 komentar: