Voice of borneo | 08.13 | 0 komentar

Memoirs of Sungai Cabang, tanggal 4 April 2003 kakiku menapak bibir pantai Sungai Cabang, sebuah desa terpencil di pesisir selatan Tanjungputing , daerah yang tertutup karena hanya dapat ditempuh melalui perjalanan laut dari Kumai , Kalimantan Tengah. 5 jam perjalanan menggunakan speed boat dan tentunya membuat penat badan. Pukul 4 sore kami tiba disana, beberapa anak anak nelayan menyambut kedatanganku dan mereka tersenyum ramah sambil bermain di pantai. Aku menanyakan rumah kepala desa dan meminta mereka mengantarku ke rumahnya. Sore itu aku mengenalkan diri kepada Kades dan misi program yang kuemban selama 2 tahun disini, disepakai bahwa malam pertama akan dilakukan pertemuan dengan masyarakat Sungai Cabang sekaligus melakukan sosialisasi progam Pendidikan Petani.
World Education akan bekerja di beberapa desa di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting,program pembangunan masyarakat untuk medorong konservasi TNTP menjadi misi program tersebut. Tak kusangka aku bisa berada di desa yang semuanya terbatas, minggu pertama aku mengalami stress luar biasa, tidak lagi mengenal Handphone, TV dan berbagai media komunikasi, serasa berada dalam dunia pengasingan dan kembali ke masa lalu,waktu terus berlalu, mengalami kehidupan bersama nelayan , petani dan keluh kesah pendidik yang serba berkekurangan menjadi memori yang tak pernah terlupakan, banyak pelajaran berharga kudapatkan bersama mereka. Kenangan ini memperkuat komitment untuk terus berjuang brsama kaum miskin.

Category:

Voice of Borneo:
Saya sangat menghargai komentar yang membangun dan bertanggungjawab

0 komentar