Bencana Longsor Menunggu Waktu

Voice of borneo | 19.50 | 1 komentar

Ibarat pepatah bak telur diujung tanduk..begitulah yang pas dengan kondisi rumah ini. Bencana longsor akan mengakibatkan rumah ini roboh dan hanyut oleh banjir hanya menunggu waktu saja, rumah rumah ini berada ditepi sungai Mentatai yakni di desa Nusa Poring dusun Dawai. Sungai Mentatai merupakan salah satu sub Daerah aliran sungai Melawi di pedalaman Kalimantan Barat.
Awalnya rumah rumah ini didirikan jauh dari pinggir sungai dan di kelilingi oleh pepohonan yang rimbun, sejak sepuluh tahun terakhir banjir selalu menggerus sempadan dan mengakibatkan longsor tebing tebing sungai. siapa yang bisa memastikan datangnya banjir , saat pemilik masih tertidur lelap bencana ini bisa terjadi dan arus sungai akan menyeret dan melenyapkan semuanya. Mengapa mereka tidak pindah?ternyata membangun rumah bukan persoalan yang murah dan mudah bagi orang orang dipedalaman, selain sulitnya mendapatkan bahan bangunan seperti kayu juga mahalnya biaya yang harus dikeluarkan. Kayu kayu untuk bangunan rumah telah habis dan yang tersisa hanyalah kayu kayu berkualitas rendah. Dulu membangun rumah bisa dilakukan bergotong royong dan kayu bisa didapatkan dari hutan disekitar perkampungan, namun sekarang kondisinya sangat ironis, kayu susah didapatkan dan budaya gotong royong mulai pudar dan hilang dari kebiasaan masyarakat, dalam keseharian mereka memang masih bisa saling membantu namun terbatas dengan kesibukan masing masing. kayu kayu yang harusnya masih tersedia di hutan telah habis dibawa ke kota dan ditebang oleh perusahaan industri kayu.
setiap hari ...volume longsor semakin tinggi akibat rusaknya rifarian (ekosistem pinggir sungai) dan bencana semakin dekat.

Category:

Voice of Borneo:
Saya sangat menghargai komentar yang membangun dan bertanggungjawab

1 komentar:

  1. Tak ada yg kuasa menolak perubahan ya Bang. Hanya saja ketika perubahan mengerdilkan sikap peduli akhirnya empati mati. Semoga ada yg menolong penghuni rumah ini. Setidaknya mrk menolong diri sendiri terlebih dulu dengan menyingkir dari sana bila hujan tiba

    BalasHapus