Lateks karet sumber rejeki petani di Perbatasan Indonesia - Malaysia
Berlatih bersama dengan petani petani karet di desa Labian
ini merupakan proses panjang yang telah dilewati dan mencoba untuk merumuskan
bersama strategi meningkatkan posisi tawar petani
Perkebunan karet merupakan salah
satu sumber ekonomi dominan yang telah dikembangkan oleh masyarakat secara
intensif, skala kebun karet berkisar 2 – 5 ha yang dikelola oleh masing masing
keluarga tani. Pelatihan sistem pengawasan internal (ICS) dilaksanakan pada
tanggal 17 – 18 April 2013 di Desa Ukit Ukit Kec. Batang Lupar kab. Kapuas
Hulu. Pelatihan ini melibatkan 30 petani karet dan bertujuan untuk membangun
sistem pengawasan kelompok dalam menerapkan standart mutu ditingkat kelompok.
Desa Labian merupakan salah satu desa yang berada di kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia di bagian utara Pulau Borneo, secara geografis hanya berjarak 50 km dari Lubok Antu, Lubok Antu merupakan salah satu sub distrik negara tetangga yang sering dikunjungi terutama pada setiap hari minggu dan pasar bagi petani petani di perbatasan untuk menjual hasil buminya ke Malaysia. Selain itu kawasan ini berada dalam Heart of Borneo dan memiliki nilai penting bagi perekonomian dan lingkungan.
Upaya pemberdayaan petani melalui
peningkatan kapasitas yang telah dilakukan telah mendorong pertambahan luasan
dan skala produksi karet di wilayah tersebut. Penanaman yang dilakukan lima
tahun terakhir telah dirasakan dan dinikmati terutama untuk jenis karet hybrid
dan saat ini produksi semakin meningkat, demikian menurut Yosef Unja salah satu
petani di Desa Labian.
Namun pada sisi lain petani masih
dihadapkan dengan menurunnya harga karet dan terjadinya fluktuasi harga yang
susah diprediksi. Persoalan lain adalah ternyata rantai perdagangan karet dan
proses perdagangan karet masih dikuasai oleh pelaku pasar yang tidak fair
(jujur) dan penentuan harga tidak melibatkan petani.
Mengapa perlu peningkatan mutu?
Kualitas karet ditentukan oleh
tekhnik produksi dan perlakuan pasca panen, kualitas yang baik memiliki harga
beli yang tinggi. Pengetahuan tentang Standart mutu ditingkat petani masih
rendah dan membingungkan, seperti contoh bahwa nyaris tidak ada indikator dan
perbedaan harga yang signifikant antara kondisi karet yang diproduksi.
Alasan utama yang dikemukakan
oleh pembeli (lokal dan pabrik) adalah
kualitas karet masih rendah dan produksinya masih terbatas serta ongkos
transportasi dari desa ke pabrik mahal sekali. Upaya upaya yang akan dilakukan
adalah meningkatkan mutu karet sesuai dengan permintaan pasar dan membangun
sistem pemasaran yang mampu melakukan negosiasi dengan pihak pembeli.
Internal controlling system (ICS)
merupakan sebuah pendekatan penjaminan mutu yang melibatkan semua petani didalam
sebuah kelompok, terdiri dari proses yang dibangun berdasarkan prinsip prinsip
transparansi dan kejujuran.
Prinsip dasar dari pengembangan ICS ini adalah untuk memfasilitasi kelompok
petani kecil menghasilkan produk berkualitas sesuai standar dan akhirnya bisa
mendapatkan penjaminan (sertifikasi) baik dari lembaga sertifikasi pihak ketiga
maupun komunitas.
syarat dari sertifikasi kelompok
petani kecil adalah unit usahatani umumnya dikelola oleh tenaga kerja keluarga,
pendapatan usahatani tidak cukup untuk membayar biaya sertifikasi, keseragaman
anggota kelompok petani baik lokasi geografis, sistem produksi, ukuran
kepemilikan lahan dan sistem pemasaran. Biasanya petani skala menengah juga
bisa menjadi anggota kelompok dengan persetujuan kelompok dan diinspeksi oleh
lembaga sertifikasi organik.
Dalam mengembangkan ICS, petani
harus terbiasa dalam kerja organisasi dan mencatat atau mendokumentasikan semua
kegiatan terkait usaha taninya, mulai dari proses produksi sampai pasca panen.
Selain berorganisasi dan mencatat, petani juga harus menyepakati dan memenuhi
standar mutu yang telah disusun bersama serta bersedia menerima sanksi bila
terjadi ketidaksesuaian dengan standar tersebut.
Pelatihan ICS ini merupakan
langkah pengorganisasian petani untuk meningkatkan akses pasar dan meningkatkan
posisi tawar petani dari situasi perdagangan karet baik pada tingkat lokal
maupun nasional. Proses untuk mengembangkan standart mutu dan kelembagaan ICS
dibangun bersama dengan kelompok tani yang selama ini memiliki produk dan
melibatkan juga pelaku pelaku pasar ditingkat desa.
Terimakasih banyak, saya ucapkan kepada Mbah Suro atas bantuan anka togel yg di berikan saya alhamdulillah benar2 tembus, berkat bantuan Mbah saya sudah bisa melunasi semua hutang2 saya sama tetangga bahkan saya juga sudah punya modal sedikit buat usaha kecil-kecilan, sekali lagi terima kasih banyak Mbah atas bantuannya kpd saya.. Jika anda ingin seperti saya hubungi aja beliau di nmr 082 354 640 471 atas nama Mbah Suro Ninggil........
BalasHapus