Kampung Tanjung benteng terakhir permata khatulistiwa di Pegunungan Muller schwaner

Voice of borneo | 21.52 | 2 komentar

Jalan lurus, menanjak atau menikung berbelok menjadi tantangan selama perjalanan dari kota Putussibau ke kampung Tanjung, kecamatan Mentebah kabupaten Kapuas hulu. Desa ini merupakan salah satu desa yang berada disekitar pegunungan Muller schwaner. Sementara jalan rusak, bergelombang dengan kubangan kubangan lumpur menjadi tantangan sulit dan bisa mengancam keselamatan berkendara, Semakin jauh kondisi jalan semakin sempit dan menyerupai jalur jalur setapak, Sepanjang perjalanan aku membayangkan bagaimana sejarah permukiman masyarakat disana,,,tak sabar lagi menunggu cerita cerita itu.
Alur jalan menuju desa Tanjung mengikuti alur sungai Suruk yang sudah mulai surut dan berbatu batu, konon ceritanya sungai ini merupakan jalur transportasi masyarakat di kampung kampung dan seperti umumnya kondisi transportasi sungai di pedalaman borneo.
Sungai ini juga menyisakan potensi yang luar biasa, ikan dan berbagai jenis hewan air masih sering ditangkap oleh mereka sebagai sumber protein hewani. Namun hatiku mulai miris ketika melihat beberapa aktivitas penambangan emas ditepi sungai dan dilakukan oleh para cukong dengan ilegal. Cukong adalah istilah di Kalimantan yang ditujukan bagi para pemodal pemodal yang membiayai praktek perusakan hutan seperti ilegal logging, penambangan emas liar dsb.
Rasa lelah dan perasaan was was saat mengendarai kendaraan bermotor akhirnya terbayar begitu tiba dikampung Roban , salah satu dusun di Desa Tanjung dan menjadi pusat pemerintahan desa.
Hari menjelang sore dan kami disambut oleh warga desa yang telah tahu kedatangan kami dan mereka akan menjadi peserta pelatihan perbaikan mutu bahan olahan karet selama empat hari kedepan.
Perkampungan didesa Tanjung merupakan perkampungan baru, sebelum tahun 90 an mereka tersebar sebar diperbukitan dan berpindah pindah mengikuti siklus perladangan dan perburuan. Konsentrasi permukiman ini merupakan bagian dari upaya untuk menata hidup secara bersama sama dan mengikuti program Penanganan bencana longsor diwilayah perbukitan pada akhir tahun 80 an. Sebelumnya kami tersebar dan hidup dalam kelompok kelompok kecil demikian menurut cerita Mateus Liong salah satu tokoh adat Dayak Kantuk di Desa Tanjung.





Komunitas Dayak Kantuk merupakan etnis yang mendiami wilayah desa Tanjung dan mereka hidup dalam tradisi adat sebagaimana kondisi umum masyarakat Adat Dayak dipulau Borneo. Kehidupan berbudaya dan menghargai kehidupan sebagai bagian dari kosmos dan hidup berdampingan dengan keseimbangan roh adalah prinsip dasar mereka. Sungguh luar biasa , walaupun mereka berada dalam keterbatasan mereka tidak serakah untuk mengeksploitasi hutan yang ada disekitar desanya. Mereka kerap hanya menjadi penonton perusahaan kayu yang telah beroperasi diwilayah jelajah mereka dan perusahaan tersebut hanya menyisakan kerusakan hutan diwilayah perhuluan kampung.

Foto : Anas Nasrullah/WWF
Kawasan Muller schwaner merupakan daerah berhutan kurang lebih dua juta ha yang berada pada gugusan pegunungan di jantung Kalimantan (Heart of Borneo). Dari aspek lingkungan merupakan kawasan yang berhubungan dengan tiga kawasan taman nasional seperti TN Bukit Baka bukit raya, Danau Sentarum dan TN Betung Kerihun. Jamrud Khatulistiwa dari permata hijau ini menyimpan potensi keanekaragaman hayati yang sangat kaya dengan flora fauna dan jasa lingkungannya. Tuhan telah memberikan anugerah yang luar biasa dan patut disyukuri sebagai bagian dari penyangga kehidupan dunia ini. Sementara diluar sana para ahli dan orang orang pintar sibuk berdebat mengenai harga Carbon, mekanisme pembayaran dan proyek riset raksasa sementara di Desa Tanjung masyarakat sudah menjamin komitmen dan bersikap melindungi hutan yang konon dibilang sebagai stok karbon dunia.



Sumber penghidupan masyarakat disana adalah masyarakat peladang yang memiliki pola pertanian sebagaimana siklus perladangan gilir balik dan menerapkan praktek agroforestry, komoditi yang ditanam bukan hanya untuk pemenuhan pangan tetapi juga tanaman perkebunan seperti karet, kopi, kakao dan berbagai jenis tanaman buah hutan dan tanaman tanaman kayu yang bernilai ekonomi. Salah satunya adalah tanaman Tengkawang (shorea) , Pohon hutan ini selain menghasilkan kayu yang berkualitas juga menghasilkan buah yang diolah menjadi minyak dan dikonsumsi oleh masyarakat dengan tekhnologi yang sederhana. luar biasa.....
Tanaman karet merupakan komoditi utama yang selalu dikembangkan oleh keluarga tani disana dan merupakan sumber ekonomi yang sangat penting. Kami menyekolahkan anak anak dan menabung untuk kebutuhan hidup dari hasil karet...demikian menurut pak Sadap yang telah membudidayakan karet dan berhasil menyekolahkan anak anaknya menjadi sarjana . Potensi karet dikampung kami sangat banyak dan kami bersemangat untuk meningkatkan mutu dan mendapatkan harga yang layak dan adil. Selama ini harga karet kami dibeli murah oleh tengkulak tengkulak dan tidak pernah ada yang mendampingi kami tentang bagaimana memproduksi karet yang baik...inilah sejumlah harapan yang disampaikan oleh kepala desa saat membuka pelatihan perbaikan mutu karet dan mereka sangat antusias untuk membangun gerakan yang merubah masa depana mereka menjadi lebih baik.
berdasarkan hasil penjajagan produksi rata rata sehari bisa mencapai 400 kg dan parktek produksi yang mereka terapkan sangat layak dan berpotensi untuk ditingkatkan mutunya.

Pondok di kebun karet
Interaksi selama empat hari dan belajar langsung dari lapangan telah menghasilkan standart mutu dan mekanisme pengawasan mutu oleh kelompok, sebagai bentuk simbolis dari apresiasi mereka terhadap gerakan ini diakhir acara tanpa melalui skenario awal kami didoakan secara adat setempat dan merupakan penghargaan bagi orang orang besar dan berjasa...waduuuuh jadi terharu dan merinding bulu dan menambah keyakinan bahwa berjuang bersama sama dengan petani harus tetap dilanjutkan.
Akhir cerita ini bukan disini saja karena masih ada sejumlah komitmen hingga mereka mandiri dan mampu menjaga kawasan Muller schwaner sebagai kekayaan dunia yang menjaga kehidupan bagi kita. Udara yang sejuk dan memberikan kehidupan dan  fungsi hidrologi serta sejumlah manfaat lain dari hutan Muller schwaner ini masih menyimpan misteri, Misteri besar dari benteng terakhir di pegunungan Muller schwaner ini juga menjadi daya tarik dan janjiku untuk kembali lagi bersama masyarakat Tanjung yang bersahabat. Semoga Tuhan selalu  memberikan berkat dan kebijaksanaan bagi kita,




Category:

Voice of Borneo:
Saya sangat menghargai komentar yang membangun dan bertanggungjawab

2 komentar: