Konsumsi produk Lokal dan Menanam sendiri

Voice of borneo | 19.09 | 0 komentar

Ilustrasi, Sumber: http://www.okefood.com/
Diskusi tentang mencegah kartel pangan dalam upaya menstabilkan harga pangan dan perlindungan petani di metro tv pagi ini sangat menarik, namun ulasan ini masih bersifat abstrak karena dianalisis berdasarkan kondisi ekonomi makro. rasa penasaran ini kucoba lempar dalam diskusi di dinding facebook ku,,Penguasaan bisnis pangan oleh kartel pangan karena perselingkuhan penguasa dan pengusaha,,,objeknya petani kecil dan konsumen domestik, kondisi ini adalah indikator negara gagal melindungi kedaulatan pangan dan rakyatnya.
Bermacam komentar dari kawan kawan di FB dan salah satu yang menarik adalah komentar kritik tentang sudahkah anda menanam cabai dan memelihara kambing untuk kebutuhan keluargamu?
Sangat sederhana idenya namun kalau diterapkan oleh khalayak ramai akan memberikan dampak terhadap pasar pangan bahkan kartel pangan bisa runtuh. Jika sejuta rakyat doyan dengan rasa pangan lokal dan buah-buahan lokal maka dipastikan pangan import dan buah-buahan yang didagangkan oleh pengusaha dengan fasilitas kebijakan import dari penguasa bakalan membusuk dan berkjamur..hebat kan?Aku ingat bagaimana anak-anakku protes ketika aku mau menebang pohon belimbing depan rumah..mereka bilang sayang ditebang karena buahnya enak dan selalu panen setiap saat, akhirnya pohon belimbing tersebut tetap menghiasi halaman dan memang bermanfaat untuk memenuhi konsumsi buah .
Kebiasaan mengkonsumsi pangan lokal harus dimulai dari rumah sendiri, selain kualitasnya baik juga bermanfaat untuk meredam kebutuhan konsumsi pangan import. Trend bahwa produk lokal lebih berkualitas masih perlu ditumbuhkan terutama dipasar pasar kelas menengah keatas, mendapatkan pangan lokal sangat mudah, bila mau sedikit kreatif kita bisa menanam beberapa jenis sayuran dan rempah rempah dihalaman atau pekarangan. Jika lahannya tidak memunginkan bisa memilih tekhnik menggunakan polybag atau ember ember bekas.
Beberapa keuntungan mengkonsumsi pangan lokal adalah lebih murah, lebih mudah mendapatkannya dan bisa diproduksi sendiri, rasanya lebih nikmat dan sesuai dengan cita rasa kita, dan yang paling penting adalah lebih sehat dan berkualitas. Terutama produk beras kampung, dipastikan bahwa kandungan gizinya lebih tinggi dan tidak mengandung bahan pengawet dan pemutih warna  .
Membiasakan lidah dengan konsumsi beras kampung adalah hal mudah karena selain bergizi dan banyak serat , nasinya terasa lebih nikmat dan kita bisa memilih jenis yang pulen sesuai dengan selera.
Tips memilih pangan lokal juga sangat sederhana, karena kita lebih tahu proses produksinya maka dipastikan jenis beras yang kita beli langsung dari petani di kampung, bisa melalui teman atau sesekali kita berkunjung ke desa dan berkomunikasi langsung dengan petani. Selain menambah relasi, kebiasaan seperti ini juga menyegarkan ingatan kita betapa kayanya bumi pertiwi...
mudah mudahan langkah kecil ini bisa berdampak bagi kemandirian kita dan mempercepat perwujudan kedaulatan pangan ditingkat petani.

Category:

Voice of Borneo:
Saya sangat menghargai komentar yang membangun dan bertanggungjawab

0 komentar