Korupsi PKS Menghebohkan

Voice of borneo | 01.30 | 0 komentar



Publik Indonesia kembali heboh dengan sejumlah kejadian yang langka di dunia, Korupsi partai politik adalah berita biasa dan sering terjadi di Indonesia. Sebab musabab korupsi pasti selalu terkait dengan kelakuan politisi dan mehalnya biaya politik di negara ini. Istilah korupsi sudah dipahami oleh masyarakat bahkan anak anak pun sudah terbiasa mendengar kata ini. Menurut wikipedia Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak[1].
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
  • perbuatan melawan hukum,
  • penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana,
  • memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan
  • merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Jenis tindak pidana korupsi di antaranya, namun bukan semuanya, adalah
  • memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan),
  • penggelapan dalam jabatan,
  • pemerasan dalam jabatan,
  • ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara), dan
  • menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, dimana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kejahatan.
Tergantung dari negaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang dianggap korupsi atau tidak. Sebagai contoh, pendanaan partai politik ada yang legal di satu tempat namun ada juga yang tidak legal di tempat lain.
Apa yang beda korupsi yang terjadi di PKS?
PKS dengan branding partai yang agamis ternyata memiliki politisi politisi yang tidak bermoral , kita sebut saja Achmad Fathanah, Lutfie dll. Penggunaan duit korupsi selain dipakai untuk memperkaya diri ternyata dijadikan alat pemuas nafsu dan memanjakan wanita wanita cantik. Tentu saja menjadi berita hebat yang akan diolah oleh berbagai media tanpa melihat kepentingan politik. Popularitas berita ini bahkan mengalahkan popularitas eyang subur dan wanita wanitanya, transfer pemain di liga liga eropa. Seloroh seorang teman bahwa korupsi onggokan onggokan daging segar ini hanya sebatas mencicipi daging segar wanita wanita...hehehehe
Kasus Fathanah ini menarik dibahas ketika kita jenuh mengamati pesan pesan moral yang selalu mereka sampaikan melalui media internal partai dan media publik..sungguh ironis perbedaan antara kelauan dan perkataan bahkan menjalankan para koruptor ini beribadah tidak hanya di rumah ibadah tetapi melakukan umroh dan ziarah rohani.
Katakan tidak pada korupsi....
Berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dalam menguasai sistem pemerintahan mempercepat proses korupsi di Indonesia, bila dikaji dari latar belakang pendidikan, koruptor koruptor ini lulus sarjana baik di Indonesia maupun di luar negeri. Hebat bukan?
So apa yang membedakan korupsi di PKS dengan korupsi Hambalang dll?
Ada 3 pisau analisis yang mungkin boleh kita kembangkan
Pertama, spektrum korupsi yang terjadi dalam import daging sapi ...kejadian ini akhirnya membuka mata masyarakat bahwa selama ini kuota daging sapi ditetapkan sendiri oleh Pemerintah tanpa melihat kondisi riil di lapangan. Kebutuhan daging sapi selalu melonjak di saat hari raya idul fitri, berbagai upaya dilakukan oleh masyarakat miskin untuk membeli daging sapi misalnya dengan menabung melalui arisan daging dan sembako. Bayangkan hanya untuk membeli daging sapi 3 kg mereka harus menabung selama setahun.
Kedua, penggunaan duit korupsi untuk pelacuran, mungkin terlalu berlebihan , saya hampir tidak bisa menemukan kata sepadan untuk menamai kelakuan Achmad fathanah hehehehe...45 perempuan cantik terjerat melalui duit duit daging sapi nya.
Ketiga, Korupsi ini dilakukan dengan berjamaah...saat terbongkar ternyata rantai korupsinya sangat panjang dan melibatkan banyak orang.
Pembelajaran apa yang kita peroleh dari cerita korupsi?  Praktek korupsi sudah merambah dan multi dimensi, kebanyakan dilakukan oleh penguasa dan pengusaha dan melibatkan tokoh tokoh penting di negeri ini. Pemberantasan korupsi bukan hanya tanggungjawab KPK, perlawanan terhadap korupsi harus dilakukan secara masif dan dimulai dari diri kita sendiri.

Category:

Voice of Borneo:
Saya sangat menghargai komentar yang membangun dan bertanggungjawab

0 komentar