Riam Berawatn Pesona Kaki Gunung Nyiut Perginsen
Riam Berawatn merupkan salah satu potensi wisata air terjun yang indah dan masih asli alamnya , letaknya dikaki Gunung Nyiut Perginsen didesa Sahan Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang. Masyarakat didesa tersebut memaknai Berawatn sebagai simbol kebanggan kampungnya dan menyejukan, Melewati jalan kampung menggunakan sepeda motor sekitar 15 menit kemudian dilanjutkan berjalan kaki . Menuruni lembah terjal dengan pepohonan rimbun dan suasana dingin cukup mengasyikan, semakin dekat terdengar gemuruh air dan rasa lelahpun hilang saat kita sudah sampai disana. Wow luar biasa dengan ketinggian sekitar 100 meter , sudah pasti pakaian akan basah kuyup kena hembusan angin basah dari air terjun Berawatn.
Berawatn dalam bahasa Bekati berarti Berawan, mereka memaknai suasana berawan yang diakibatkan efek air jatuh dari ketinggian 100 meter. Luar biasa.
Kami ditemani oleh Pak Nadu, sang legenda masyarakat adat dari desa Sahan. Beliau sosok pejuang lingkungan yang mengabdikan hidupnya untuk mempertahankan kelestarian alam dan pranata budaya masyarakat adat disana.
Pak Nadu menceritakan bahwa masyarakat adat didesanya sangat peduli dengan kelestarian hutan dan dianggap sebagai nafas hidupnya, sedangkan air yang mengalir dari pegunungan Nyiut Perginsen merupakan rahmat Jubata (Tuhan) yang harus disyukuri dan dijaga kesucian dan kebersihannya.
Air terjun Berawatn |
Kekayaan flora dan fauna luar biasa dan masih mudah dijumpai pohon pohon hutan khususnya family Diptero dan beberapa jenis leprosula yang bisa tumbuh disekitar hutan adat desa Sahan, berbagai jennis burung dan ikan juga menjadi bagian kekayaan sumber daya alam di kaki pegunungan Nyiut ini.
Hijaunya pepohonan dan segarnya udara membuat kita terlena dan lupa waktu menikmati alam Riam Berawatn.
Baju telah basah dan pak Nadu mengingatkan bahwa kita masih punya agenda pelatihan sistem mutu tengkawang dengan kelompok tani didesa akhirnya membatasi kunjungan kali ini . Next time kita akan eksplore lagi berbagai cerita tentang Riam ini.
Category:
0 komentar