Peladang dan Pangan

Voice of borneo | 02.31 | 2 komentar

Melepaskan bulir padi
Siklus perladangan selalu terjadi sepanjang tahun, perladangan merupakan salah satu teknik pertanian tradisional yang masih dilakukan masyarakat adat di beberapa daerah di Kalimantan Barat. Tahapan perladangan terdiri  dari persiapan lahan , penanaman, pemeliharaan hingga panen . Secara detail semua tahapan kegiatan tersebut selalu diikuti oleh acara ritual adat dan masuk dalam siklus perladangannya, pada intinya semua tahapan tersebut adalah sikap menghormati alam dan sesama dan menjaga keseimbangan ekosistem ladangnya. Jenis tanaman yang ditanam diladang tidak hanya padi, mereka juga menanam berbagai macam jenis sayuran, umbi umbian, tanaman keras dan jenis jenis rempah aromatik. sebaran dan waktu tanam dilakukan berbeda beda dan berguna untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit sehingga tanaman padi tetap akan berproduksi dengan baik. Belajar tentang kompleksitas hubungan genetika dan pola penanaman campuran ini merupakan penerapan prinsip pertanian yang berkelanjutan dengan memperhatikan umur dan sifat tanaman,
Saat panen merupakan moment terbaik dan selalu dinantikan oleh para peladang, harapan mereka dengan panenan berllimpah menjadi penawar lelah sepanjang tahun dan upah dari kerja keras mereka, Setelah padi dipetik dengan menggunakan ani ani dan dibawa kerumah.
foto ini diambil di rumah panjang dusun Tekalong Kec. Batang Lupar Kab Kapuas hulu, musim panen biasanya pada bulan februari dan mereka memisahkan bulir dari tangkai dengan menggunakan kaki (mengirik).
memisahkan jerami dan bulir bulir

Kegiatan ini dilakukan secara bersama sama oleh masyarakat di rumah panjang, pekerjaan menampi dan mengayak bulir biasanya dilakukan oleh perempuan perempuan dan melepaskan bulir padi oleh laki laki.

Mereka Setia
Dikala Pemerintah kita doyan import pangan dan harga gabah jatuh , disaat petani selalu menjadi kelompok yang dirugikan apakah mereka berhenti menjadi Peladang? ternyata tidak, mereka tetap setia memproduksi pangan dan menanam lahan mereka dengan padi. Kesetiaan ini seperti didorong oleh perasaan bertanggungjawab untuk menjaga tradisi perladangannya.
Mereka selalu tertuduh sebagai pelaku perusak hutan karena menebang pohon? ternyata tidak karena mereka sudah melakukannya secara turun temurun dan skalanya sangat terbatas dengan periode siklus yang cukup panjang 5 - 10 tahun.
Bisa dibayangkan seandainya kegiatan perladangan ini berakhir dan hanya mengandalkan pola pengganti dengan pangan dari luar.

Category: , ,

Voice of Borneo:
Saya sangat menghargai komentar yang membangun dan bertanggungjawab

2 komentar:

  1. Padinya masih dari jenis yang tangkainya panjang ya Bang? Seperti padi di sawah nenek saya dulu. Dan cara menggiriknya juga sama

    BalasHapus