Study Potensi Hasil Hutan Non Kayu
Latar Belakang
Di
desa-desa sekitar (penyangga) Taman Nasional Gunung Palung, sekitar 45.000
orang mencari yang beraktivitas mencari nafkah dengan padi dan menjual hasil
hutan non-kayu (HHBK) seperti karet dan durian. Diwaktu mendatang gaya hidup
tersebut akan berubah karena urbanisasi dan perluasan perkebunan kelapa sawit
atau usaha lain yang bersifat eksploratif dan eksploitatif. Sementara
menerapkan pengelolaan kolaboratif dan kegiatan -terkait REDD +, mengamankan
pengetahuan dan hak-hak masyarakat orang perlu dipertimbangkan sebagai aspek
penting pada perlindungan untuk mengurangi risiko konflik di masa depan.
Dalam
usaha untuk melindungi kawasan konservasi yang dimana sudah ada masyarakat yang
mendiami dan mengelola hasil hutan yang ada didalamnya, diperlukan suatu
langkah strategis dan terpola dengan mengedepankan kerjasama antara pihak
pengelola kawasan konservasi, masyarakat serta stakeholder. Dengan mengutamakan
atas kesetaraan hak dan tanggungjawab dalam pengelolaannya. Karena diharapkan
masyarakat disekitar kawasan konservasi dapat menerima manfaat langsung dan tak
langsung dari usaha konservasi yang dilakukan.
Dari
hasil survei sosial ekonomi yang telah dilakukan di sekitar Taman Nasional
Gunung Palung, sebagian besar masyarakat melakukan pemanenan/mengumpulkan hasil
hutan bukan kayu dari dalam kawasan konservasi tersebut. Dan ini telah
berlangsung lama secara tradisional dan masih belum dapat dilihat
kesinambungannya untuk waktu yang panjang.
Untuk
itu survei yang lebih rinci sangat diperlukan untuk memahami situasi terkini
terkait dengan pemanfaatan dan penggunaan hasil hutan bukan kayu dan
mengidentifikasi langkah-langkah yang tepat untuk perlindungan dan pengelolaan
Taman Nasional Gunung Palung secara berkelanjutan.
A. Capaian
Capaian yang diharapkan dari survey
ini adalah:
1. Untuk
mengetahui penggunaan HHBK dan pengetahuan masyarakat dalam mengelolanya
disekitar TNGP;
2. Untuk
menganalisis bagaimana menggunakan dan pengetahuan tentang HHBK mempengaruhi
keberlanjutan konservasi hutan dan keanekaragaman hayati secara positif dan
negative;
3. Untuk
member usulan mengenai langkah-langkah yang tepat untuk pengelolaan TNGP dan
dukungan mata pencaharian dengan meningkatkan nilai HHBK serta mengamankan
hak-hak masyarakat lokal dalam penggunaan HHBK;
4. Untuk
mengembangkan aspek hukum antara para pemangku kepentingan di pasar HHBK serta
untuk mengamankan manfaat bagi masyarakat setempat dan pengelolaan TNGP.
B. Kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
survey ini mencakup:
1. Pengumpulan
informasi dasar, tentang HHBK penggunaan dan pengelolaan taman nasional kemudian
akan dikompilasi ke lembar informasi.
2. Interview
kepada stakeholder, Orang/badan yang terlibat dalam pengelolaan TNGP dan HHBKseperti
pejabat dari pemerintah daerah,, LSM dan kantor TNGP. Wawancara dengan para
stakeholder akan dilakukan dan didokumentasikan dalam laporan. Wawanca ini juga
akan mempertimbangkan kesenjangan dalam pemahaman peraturan terkait dan
kebijakan antara para pemangku kepentingan.
3. Survey
lapangan, akan dilakukan kepada kelompok masyarakat yang mengelola HHBK. Dalam
wawancara dengan informan kunci, item berikut akan dimasukkan sebagai informasi
dasar:
a. jenis HHBK, lokasi pengumpulan HHBK (baik di dalam
maupun di luar TNGP),
b. jumlah
dan frekuensi pengumpulan dan
c. penggunaan
beserta cara penggunaan HHBK
d. aturan
lokal atau pengetahuan tentang pengumpulan/panen,
e. kepemilikan
atau menggunakan hak (lokasi dan produk)
f. perubahan
sumber daya dan masyarakat,
g. harga
produk di pasar lokal dan informasi terkait lainnya pada HHBK.
4. Analisis
Dalam
pelaksanaan survey ini, analisis yang akan dilakukan akan mencakup
a. Situasi
koleksi HHBK dan penggunaannya dalam perbedaan antara karakteristik seperti
etnis, migrasi dan fitur geografis
b. Luas
pemanfaatan HHBK oleh masyarakat dalam NP dengan peta
c. Pengetahuan
lokal atau kebijaksanaan pada HHBK penggunaan dan pengelolaannya
d. penggunaan
sumber daya Perubahan dan HHBK dan faktor potensial dari perubahan
e. Potensi
pemanfaatan HHBK untuk mendukung kehidupannya termasuk sumber daya pemasaran
dan rencana pengembangan kapasitas masyarakat setempat.
f. Implikasi
bagi pengelolaan taman dan pemantauan keanekaragaman hayati dengan kantor TNGP
yang mencakup isu-isu dan tantangan dalam sistem zonasi TNGP.
Category: artikel
0 komentar